Enam SMP Penyelenggara UNBK di Inhu Lakukan Simulasi

Enam SMP Penyelenggara UNBK di Inhu Lakukan Simulasi
Kadisdikbud Inhu, H. Ujang Sudrajat SP, M.Si
INHU – Enam sekolah tingkat SMP dalam wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) penyelenggara Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), telah melaksanakan dua kali simulasi. Sepekan jelang pelaksanaan UNBK, tidak ada kendala berarti yang dialami oleh enam SMP tersebut.
 
Namun demikian, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi terus memantau kondisi riil di enam sekolah tersebut. Bahkan, Kadisdikbud Inhu kumpulkan kepala sekolah dan operator komputer pada Sabtu (7/4) kemaren. 
 
“Enam kepala sekolah bersama operator dikumpulkan di SMPN 1 Pasir Panyu untuk menyamakan persepsi jelang pelaksanaan UNBK,” ujar Kadisdikbud Inhu H Ujang Sudrajat SP MSi, Senin (9/4).
 
Kadisdikbud membenarkan pelaksanaan UNBK di enam sekolah tingkat SMP di Kabupaten Inhu pada tahun ajaran ini merupakan tahun pertama melaksanakan UNBK. Pelaksanakan UNBK pada tanggal 23 April mendatang, merupakan buah hasil usaha Kadisdikbud Inhu meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Riau.
 
Sehingga jelang pelaksanaan UNBK dan beranjak dari pengalaman pelaksanaan UNBK SMK di Kabupaten Inhu, perlu disiapkan berbagai peralatan penunjang lainnya, seperti mesin genset. “Walaupun SMK dan SMA bukan lagi kewenangan Pemkab tetapi tetap menjadi perhatian dan pantauan bersama,” sebutnya.
 
Selain menyiapkan peratalan, pihaknya juga telah menyurati pihak PLN agar selama pelaksanaan UNBK tidak ada mati listrik. Karena, peralatan utama pelaksanaan UNBK sangat tergantung kepada listrik. “Pertemuan dengan enam kepala sekolah penyelenggara UNBK masih terus akan dilakukan. Sehingga pada pelaksanaannya tidak ada kendala,” harapnya.
 
Lebih jauh disampaikannya, pada tahun pertama pelaksanaan UNBK ini baru sekitar 10 persen dari jumlah SMP se Kabupaten Inhu. Karena, hingga saat ini jumlah SMP di Kabupaten Inhu mencapai sebanyak 69 sekolah.
 
Sementara itu Kepala SMPN 1 Pasir Penyu Eka Satria SS MSi mengatakan, sebagai antisipasi mati listrik, pihak sekolah sudah menyewa mesin genset. Dimana mesin genset tersebut disewa sebesar Rp 200 ribu per hari. “Dipakai atau tidak, mesin genset tersebut tetap bayar Rp 200 ribu,” ucapnya.
 
 
 
 
 
 
Sumber: swarainhu.com

#Pendidikan

Index

Berita Lainnya

Index